Sunday, October 30, 2011

Pendidikan anak – remaja – guru – orang tua


Pendidikan telah dimulai ketika seorang anak manusia berumur empat bulan di dalam rahim ibunya dan berkahir hingga liang kubur tertutup rapat oleh tanah. Sudah seharusnya, sevagai orang tua mendidik anaknya dari mulai usia kandungan empat bulan hingga anaknya tumbuh dewasa. Dan sudah menjadi kewajiban seorang anak, memberikan pendidikan kepada orang tuanya dari menjelang ajal hingga dimakamkan.

Pendidikan terkecil diperoleh dari lingkungan sosial terkecil yaitu keluarga. Keluarga sebagai titik awal dari munculnya peradaban-peradaban besar yaitu Negara. Tanpa adanya pendidikan yang benar dan baik dalam suatu keluarga, dapat berakibat kurang benar dan baik pada Negara. Oleh karena itu, pendidikan keluarga sangat-sangat penting dan harus menjadi perhatian utama.

Ketika anak masih dalam kandungan, pendidikan terbaik baginya adalah dengan pendidikan yang dilakukan oleh ibunya sendiri, selaku yang mengandungnya. Seorang ibu, senantiasa untuk menjaga sikap, moral, dan semua inderanya dalam keadaan yang baik. Maksudnya, setiap impuls-impuls syaraf yang diterima oleh sang ibu, harus bersifat positif. Sebagai contoh, sang ibu yang mengandung mendengarkan murattal (bacaan ayat suci Al-Quran yang dilantunkan dengan tertib, tartil, dan merdu), melakukan peningkatan pengetahuannya, menjaga emosinya, dan melakukan ibadah secara rutin. Dan alangkah baiknya, selalu mendoakan buah hatinya sehabis beribadah kepada Sang Maha Pencipta.

Anak dilahirkan di muka bumi, senantiasa seorang ayah mulai untuk mendidik anaknya dengan cara melantunkan adzan dengan sepenuh hati dan ma’na pada telinga kanan anak, untuk telinga kiri dilantunkan iqamat. Anak akan memulai hidupnya, kehidupan di dunia yang sangat keras, kehidupan di dunia yang memiliki banyak arah tujuan, tergantung pendidikan yang akan diberikan orang tua terhadap anaknya.

Pendidikan kasih sayang diterapkan lebih mendetail ketika sang anak menjadi bayi. Orang tua rela melakukan apapun untuk sang buah hatinya. Rela untuk tidur sangat larut malam karena bayinya terbangun di tengah malam, rela bekerja dengan giat demi dapat menghidupi keluarganya, dan rela mati demi menjaga sang buah hatinya. Apabila ada orang tua yang tidak rela melakukan apapun demi anaknya, orang tua tersebut lebih hina dibandingkan dengan hewan. 

Pendidikan dalam keluarga, tidak hanya mengajarkan seorang anak batita mampu berjalan, mampu menguasai alphabeta, jago berhitung, mampu mengenali warna, dan sebagainya. Tapi, sudah mulai menanamkan prinsip ideologis yang dipercayai oleh orang tuanya. Aspek-aspek ideologis ini menjadi penting bagi anak, karena ideologi adalah landasan atau dasar yang menjadi pegangan hidup seorang manusia dalam hidupnya. Jangankan bagi anak-anak, bagi yang sudah dewasa saja ideologi ini mampu menciptakan perubahan sosial.

Menginjak bangku sekolah dasar, anak siap untuk terjun pada dunia luar (sosial masyarakat). Bukan merupakan hal yang mudah bagi anak untuk terjun pada dunia luar tersebut. Banyak pertumbuhan psikologis dan mental yang akan dihadapi sang anak, bergantung pada lingkungan sosial masyarakat yang diembani sang anak, hasilnya bisa berdampak positif ataupun negatif. Peran orang tua sangat penting dalam pendidikan sang anak. Kontrol orang tua terhadap anak, tidak boleh lepas sedikitpun. Pengertian  dan pemahaman selalu diberikan oleh orang tua pada anak pada setiap kejadian maupun peristiwa yang dialami oleh anak tersebut. Sikap emosional yang berlebih tidak boleh diperlihatkan, semuanya mesti disamarkan. Berikanlah apa yang dibutuhkan oleh hati kecilnya, yaitu kasih sayang yang cukup.

Pembicaraan empat mata antara anak dan orang tua harus selalu dilakukan. Demi meningkatkan kemampuan komunikasinya, dan demi menjaga stabilitas psikologis anak. Memperhatikan setiap tindak tanduk anak, harus selalu dilakukan. Sifatnya bukan menghakimi, namun pemberitahuan dari hati ke hati. Tapi, yang lebih baik adalah pembicaraan yang dilakukan antara ruh orang tua dengan ruh anak.

Pendidikan ruh merupakan pendidikan tertinggi dan tidak akan didapat di jenjang sekolah manapun, sekalipun itu pesantren. Pendidikan ini tidak bersifat kognitif, namun seiring meningkatkan kemampuan afektif yang dimiliki dan meningkatkan peribadatan kepada sang maha pencipta. Ruh yang dimiliki secara tidak langsung akan meningkat. Jangan sampai ruh yang dimiliki oleh diri sendiri kering kerontang, kehausan, dan lapar. Memang tidak dapat diisi dengan makanan, minuman, maupun bernapas. Tapi, diisi dengan meningkatan peribadatan kepada-Nya, mengetahui jati diri kehidupan, mengetahui arah tujuan hidup, dan menyadari akan kehidupan setelah mati. 

Pendidikan seks harus diperoleh bagi seorang anak menjelang remaja. Orang tua harus berani dan menyampaikan secara jelas, terang, dan benar terhadap anaknya yang akan tumbuh remaja. Ketika seorang anak remaja, anak tersebut akan mengalami banyak perubahan, baik perubahan yang bersifat psikologis maupun fisiologis. Dan hal tersebut, harus diiringi dengan pengetahuan yang cukup bagi tumbuh anak.

Terkadang ilmu yang disampaikan oleh pendidik terhadap anak didik, kurang dapat diterima dengan baik oleh anak didiknya. Bukan karena kemampuan kognitif pendidik yang rendah, bukan karena metode pembelajaran pendidik yang tidak inovasi, bukan karena kemampuan daya serap anak yang rendah. Namun, benarkah karena pendidik kurang mampu menyentuh ruh anak didiknya.

Kiyai dan para ulama jaman dahulu hingga sekarang, menyadari akan hal itu. Ilmu itu tidak berada dalam tulisan maupun lisan, namun ilmu itu berada dalam hati yang terdalam, dan disampaikan dengan ruh yang berada dalam bawah sadar. Penulis tidak tahu pasti kebenaran akan hal tersebut. Namun Allah SWT menciptakan ruh, badan, dan hati. Memiliki fungsi dan manfaatnnya masing-masing.

Penulis, hingga saat ini belum berkeluarga. Namun penulis mengalami bagaimana rasanya menjadi anak, kasih sayang orang tua, perhatian orang tua, pembicaraan empat mata dengan orang tua, dan pendidikan seks. Penting dimiliki oleh sang anak. sejatinya penulis adalah seorang pendidik, pendidikan dengan ruh lah merupakan metode terbaik pendidikan yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW. Apabila ada kesalahan dari penulis, silahkan emailkan ke nuha_ramadhan@yahoo.com .

No comments:

Post a Comment