Wednesday, May 14, 2014

rokok itu disaku

kalimat sederhana yang terlontar dari kawan saya :
"rokok itu disimpan di saku",
apa maksudnya sih?
lah emang kalo tu rokok enggak disimpan disaku mau disimpan dimana gitu??
di tas? atau di sepatu? entar rokoknya ke injek, akibatknya enggak bisa dinikmati lagi itu rokok.
tenang sahabat, masih ada kelanjutan kalimatnya :
"rokok itu jangan disimpan di hati"
halooooooo... masa tu rokok bisa bikin L sakit hati, sumpah enggak berkelas banget cara L ngadepin rokok..
emang sih salah satu penyebab dari merokok bisa ke hati *masa sih... belum ada penelitian nya keleesss, ada juga tu rokok bisa kena paru-paru nya..
tenang sahabat, masih ada kelanjutannya :
"sama halnya dengan uang, uang itu disimpan di saku jangan disimpan di hati"
kalo saya jawab dengan gaya bebas, jawabannya kurang lebih sama dengan yang diatas, mari kita masuk pembahasan :


jika uang itu disimpan di saku, maka akan mudah untuk kita keluarkan. namun, jika uang itu disimpan di hati, maka akan sulit untuk kita keluarkan. hal yang sederhana, bagi saya hal ini lah yang membuat orientasi kita akan hidup mampu berubah. perubahan yang akan terjadi diantaranya : ketenangan akan hidup (bahagia). ketika memiliki atau tidak memiliki harta (misalkan : berwujud uang) hati kita tetap tentram dan nyaman. berikutnya nafsu terkendali. ambisi yang berlebih untuk mengejar sesuatu yang tidak abadi akan menurun, bukan berarti tidak mengejar juga. akibat berikutnya : tujuan hidup jelas. tidak mudah terombang-ambing dalam arus yang entah mengalir kemana, tidak mudah terbawa angin karena kokohnya akar yang dibentuk.

kebahagiaan merupakan sesuatu hal yang dicari oleh semua manusia, dimana dalam kondisi tenang, nyaman, aman, dan terkendali. semuanya ada di dalam hati setiap manusia. hati sesuatu yang terbolak-balik, yang sinkronisasi dengan input di dalam tubuh. setiap informasi yang diterima dari potensi manusia, hal tersebutlah yang memperngaruhi hatinya, sehingga cara berpikirnya, pandangannya, dan langkah gerak tubuhnya dipengaruhi oleh informasi yang diterimanya. perlu adanya filtrasi yang baik dalam input informasi. filtrasi terbaik adalah ilmu. untuk menjadikan hati yang bahagia, perlu adanya ilmu hati. agar olahan informasi yang diterima mampu menjadikan hati bahagia. lantas, materi pelajaran apa yang membahas secara mendetail mengenai ilmu hati?
terlintas dalam benak kita mengenai manajemen qalbu yaitu pesantren darut tauhid. jika kita pandang, lembaga pendidikan yang mengarahkan peserta didiknya untuk senantiasa mempelajari ilmu tauhid. tidak akan saya bahas panjang lebar, semoga bisa diambil pelajarannya.

nafsu dimiliki oleh setiap manusia, bohong jika ada yang mengatakan saya tidak memiliki nafsu. namun nafsu itu tidak bisa dihilangkan. nafsu itu sudah seharusnya dikendalikan. alat kendali terbaik dari nafsu adalah hati. sedemikian sehingga kita harus memiliki ilmu hati.

para sufi mempelajari ilmu hati. sehingga seluruh aktifitasnya tidak dicondongkan berdasarkan hawa nafsu, totalitas akan pengendalian nafsu dengan hati. seperti yang diketahui oleh kebanyakan, para sufi hidup jauh dari hiruk pikuk kehidupan, tetap bertahan hidup dalam kondisi serba adanya. seperti halnya biksu, melepas semua kehidupannya untuk memberikan loyalitasnya terhadap tuhannya. namun keduanya berbeda, karena landasan berpikir dan loyalitasnya berbeda pula. ilmu para sufi dikenal dengan nama ilmu tasawuf. 

tujuan jelas membuat langkah gerak manusia menjadi terarah hinggan nafsu nya dapat dikendalikan dan pada akhirnya kebahagiaanlah yang diperoleh. kebahagiaan abadi impian semua manusia, kebahagiaan yang kekal membuat setiap manusia mampu berada dalam kondisi nyaman, tenang, aman hingga batas waktu yang tidak ditentukan. akan menjadi kabur kebahagiaan itu, jika tidak dengan orientasi yang jelas. perlu adanya selayak pandang dari semua komponen agar kebahagiaan abadi sematalah yang menjadi tujuan hidupnya.

kalimat terakhir, mohon maaf jika pembahasannya kurang bisa dimengerti. yang pasti : mari kita pelajari mengenai ilmu hati, agar tujuan hidup kita di dunia menjadi jelas. dewasa ini pembelajaran ilmu hati belum bisa dipelajari di bangku sekolah atau dunia perkuliahan. pembelajaran ilmu hati bisa dipelajari di kehidupan yang penuh akan hikmah dan pelajaran, dan bisa dipelajari lewat kajian tauhid. lebih lagi kita mampu mempelajari ilmu tasawuf. menjadi seorang sufi di tengah-tengah kehidupan tanpa melepas profesi dan karir kehidupan.
semoga bermanfaat. 

No comments:

Post a Comment