Tuesday, December 6, 2011

beranilah untuk bermimpi

teringat ketika pertama kali masuk perkuliahan. motivasi yang diberikan oleh rekan-rekan dari himpunan adalah supaya kita memiliki mimpi yang tinggi, mimpi setinggi langit. ketika itu, saya membuat seratus mimpi-mimpi yang akan dicapai dalam waktu 5 tahun. terhitung dari awal masuk perkuliahan. tentu saja saya membuatnya dan menempelkan di dinding kamar dengan penuh percaya diri. ketika membuatnya pun, saya tonjolkan rasa percaya diri, dengan penuh keyakinan bahwa saya dapat meraih 100 mimpi tersebut.
menginjak semester 2, ada beberapa target dari 100 mimpi saya yang tidak tercapai. dan hal tersebut membuat saya malu. malu karena saya tidak mampu mewujudkan mimpi yang saya tulis itu. akhirnya kertas itu saya cabut dari dinding kamar. dan membuang kertas tersebut.
semenjak itu, saya takut untuk bermimpi dan tidak percaya akan mimpi. dan akhirnya mencoba hidup seperti apa adanya tanpa memiliki arah yang pasti, tanpa memiliki visi misi kedepan yang terarah. yang membuat ironis, saya memberikan motivasi kepada siswa-siswa di beberapa sekolah, dan menyuruh mereka untuk berani bermimpi dan membuat mimpi-mimpinya menjadi kenyataan, padahal saya sendiri bukan orang yang mempercayai mimpi. "mimpi itu kosong dan bermimpi itu untuk orang yang tertidur"
tanggal 6 Desember 2011, saya bertemu dengan salah satu mahasiswa S2 UPI semester 1 jurusan administrasi pendidikan. saya menganggap dia sebagai kakak. saat ini, dia telah menjadi asisten dosen, dan sudah menerbitkan tiga buku dalam waktu 1 semester. dia pun telah menjuarai MTQ cabang menulis tingkat kota Bekasi, yang membuat saya kagum bahwa dia telah menikah dalam usia muda. sungguh prestasi yang luar biasa.
dia menceritakan pada saya, tentang kesuksesan yang telah dia raih. inti dari kesuksesannya adalah 'beranilah untuk bermimpi'. ketika itu saya bertanya, 'bang, saya tidak percaya dengan mimpi, karena ketika saya membuat mimpi-mimpi, say tidak mampu meraihnya'. dia menjelaskan dengan jelas bahwa :
membuat mimpi/terget dalam kehidupan itu penting. jangan pernah melihat hasilnya, karena hasil yang menentukan adalah Allah SWT. tugas kita adalah bekerja dengan sepenuh hati dan bekerja keras untuk meraih mimpi dan target tersebut. apabila hasil itu belum tercapai atau sudah tercepai, segeralah mengevaluasi kerja kita selama ini. (bahasa kerja=ikhtiar).
initinya, saya mendapat sesuatu pelajaran yang berharga. yaitu :
1. buatlah target yang jelas dan sistematis
2. bekerjalah dengan sungguh-sungguh untuk meraih target tersebut
3. evaluasilah kinerja kita yang telah lakukan
BERANILAH BERMIMPI!

No comments:

Post a Comment