Friday, November 18, 2011

Gambaran manusia akhir zaman 2

lanjutan dari gambaran manusia akhir zaman I,
yang keempat, manusia lebih mencintai hartanya dan manusia melupakan hari perhitungan.
hal ini sudah terbukti hingga saat ini. banyak sekali manusia yang terus mengumpulkan hartanya, tanpa memikirkan apakah harta yang mereka peroleh itu halal atau haram. mereka tidak mempedulikan berasal darimana hartanya, naudzubillah.
senantiasalah, kita harus mempertanyakan ketika memperoleh sesuatu, baik hal tersebut merupakan harta benda, ataupun hal tersebut makanan atau minuman. tanyakanlah 'ini berasal darimana?'. karena sesungguhnya segala sesuatu itu akan di hisab oleh Allah. dari yang sekecil biji dzarrah akan Allah perhitungkan. bayangkan apabila selama hidup ini, makanan, minuman, dan harta yang kita gunakan dan peroleh bukan merupakan haq kita dan tidak mampu kita pertanggung jawabkan dengan baik, sesungguhnya adzab Allah itu sangatlah pedih.
bukan beraati pula, kita tidak boleh mencintai harta yang kita miliki, karena harta yang dimiliki secara benar dan halal, itu merupakan haq kita. haq yang kita miliki harus kita jaga dengan baik.
yang kelima, manusia lebih mencintai makhluq dan manusia melupakan khaliq.
hal inilah yang sering kita alami. teruatam penulis sendiri (Hilman 'Sang Generator' Nuha). mungkin disini saya akan lebih menceritakan kisah hidup dan pengalaman hidup saya selama ini berkenaan dengan hal tersebut.
saya pernah mengalami yang namanya jatuh cinta, mengapa saya berani mengatakan hal tersebut, karena orang bilang, cinta itu buta, lalu orang yang jatuh cinta itu akan merasakan hidup yang kurang tenang apabila ungkapan cinta itu belum tersampaikan kepada yang dicintai, ataupun juga akan merasa ada yang kurang apabila pihak yang dicintai itu belum menerima cinta kita kepadanya.sehingga akan terus mengejarnya hingga cinta tidak bertepuk sebelah tangan. (lebih dikenal hal layak umum dengan istilah pacaran).
ketika saya mencoba mengatakan kepada salah satu teman, 'saya sedang jatuh cinta'. lalu teman tersebut mengatakan 'mengapa kamu bisa mengatakan bahwa kamu sedang jatuh cinta? apa buktinya?'. seketika itu saya terdiam seribu bahasa, seolah ungkapan tersebut tidak mampu diungkapkan dengan lisan. maupun ungkapan tersebut tidak mampu diurai dengan kata-kata. sehingga mulailah pemikiran yang sebenarnya dari dasar pemikiran dan lubuk hati yang terdalam, mulai mempertanyakan, apa cinta itu?
dari pengalaman yang saya peroleh, bahawa cinta itu merupakan salah satu pondasi yang dimiliki oleh manusia, untuk mengobarkan jiwa, raga dan seluruh yang dimilikinya untuk yang dicintainya.
yang menjadi pertanyaan, benarkah saya sudah mampu untuk melakukan semua itu kepada seseorang yang saya cintai? ternyata tidak.
dalam sebuah kajian, pernah dibahas berkenaan dengan cinta. bahwasannya cinta yang sesungguhnya yang dimiliki oleh seorang anak Adam adalah cinta kepada yang menciptakan. mengapa demikian? karena Yang Maha menciptakan itu senantiasa terus menerus memperhatikan kita, terus memberikan apa yang kita berikan, terus menerus memberikan kita petunjuk disaat kita tersesat ataupun berada dalam jurang kema'shiatan. coba bayangkan oleh diri kita. seandainya ada orang yang terus menerus memperhatikan kita, sikap apa yang akan kita tunjukkan kepada dirinya, secara otomatis, pertama kegeeran (mulai membuat asumsi bahwa orang tersebut mencintai atau menyukai kita, apabila seseorang tersebut lawan jenis kita), kedua mulai memberikan perhatian juga, sebagai salah satu respon positif yang dimiliki oleh manusia. sehingga, sama halnya ketika Yang Maha Menciptakan terus menerus memperhatikan kita, mengapa hingga detik ini kita tidak memperhatikanya juga? . sikap memperhatikan kita kepada Yang Maha Menciptakan bukan dengan perhatian semata, namun dengan ibadah yang selalau dilandasi oleh tauhid yang benar.
akhirnya saya mendapat sebuah kesimpulan, bahwasannya rasa yang dimiliki oleh manusia terhadap lawan jenisnya bukan merupakan cinta, namun sekedar rasa suka semata. sehingga perasaan yang saya alami tentang jatuh cinta itu merupakan suatu hal yang berlebihan, atau bahasa lainnya LEBAY.
cinta dan suka memiliki satu kesamaan, yaitu keduanya berasal dari hati. hal inilah yang membuat hidup anak Adam menjadi lebih indah, menjadi lebih bermakna dalam kehidupannya. teringat ada pepatah arab berkenaan dengan hati, berbunyi seperti ini :
Hati itu satu, ketika hati itu menyukai terhadap satu perkara, maka lupalah terhadap perkara lainnya.
artinya, ketika kita menyukai seseorang, maka kita akan melupakan semua perkara selain seseorang tersebut, saya katakan 'mengerikan'. namun, saya pernah mengalami hal yang serupa. ketika menyukai seseorang, segala macam bentuk perlakuan saya dasarkan untuk orang tersebut, segala macam bentuk penampilan saya persembahkan untuk orang tersebut, sampai-sampai beribadah (misal shalat) yang berada dalam pikiran maupun hati bukan Allah, tapi orang yang saya cintai. (terkesan berlebihan, tapi hati itu tidak bisa dibohongi, inilah yang terjadi pada hati kita apabila kita sedang menyukai terhadap satu perkara)
coba renungkan, seandainya hidup kita terus seperti itu. sudah berapa tahun, bulan, dan hari ibadah yang kita lakukan sia-sia, karena hancur oleh landasan yang dibangun salah.
bukan sesuatu hal yang salah, ketika kita menyukai seseorang ataupun mencintai seseorang. namun ketika hal tersebut menimpa kita, kita harus membangun rasa tersebut, dengan pondasi bahwasannya karena Allah. hal ini, tidak bisa dianggap mudah, dan juga tidak bisa dianggap sulit. jika dijalani dengan hati yang ikhlas dan sabar, insya Allah kita bisa.
tetap ingatlah, bahwa Allah itu dekat. dan Allah akan selalu memperhatikan setiap gerak-gerik yang dilakukan oleh setiap hambanya. saya harus mulai mencoba untuk memulai melandaskan ibadah saya, karena cinta kepada Allah. harus.
mohon maaf apabila, korelasi antara judul dengan isi content kurang baik atau malahan buruk. karena penulis sendiri masih belajar menulis. semoga tulisan ini bermanfaat bagi penulis khususnya, dan umumnya bagi pembaca semua. dan bisa diambil hikmahnya. amin.
wassalam.

No comments:

Post a Comment