Friday, November 4, 2011

DIAGNOSTIK KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA UNTUK SISWA SMA KELAS XI

Diagnosis dapat diartikan sebagai upaya atau proses menentukan kelemahan atau penyakit apa yang dialami seseorang dengan melalui pengujian dan studi yang saksama mengenai gejala-gejalanya. Didalam pekerjaan diagnostik bukan hanya sekadar mengidentifikasi jenis dan karakteristiknya, serta latar belakang dari suatu kelemahan atau penyakit tertentu, melainkan juga mengimplikasikan suatu upaya untuk meramalkan kemungkinan dan menyarankan tindakan pemecahannya.
Burton mendefinisikan gagal belajar, adalah sebagai berikut :
1.     Siswa dikatakan gagal apabila dalam batas waktu tertentu yang bersangkutan tidak mencapai ukuran tingkat keberhasilan atau tingkat penguasaan minimal dalam pelajaran tertentu.
2.   Siswa dikatakan gagal apabila yang bersangkutan tidak dapat mengerjakan atau mencapai prestasi yang semestinya (berdasarkan ukuran tingkat kemampuannya : intelegensi, bakat).
3.      Siswa dikatakan gagal kalau yang bersangkutan tidak dapat mewujudkan tugas-tugas perkembangan, termasuk penyesuaian sosial sesuai dengan pola organismiknya.
4.   Siswa dikatakan gagal kalau yang bersangkutan tidak berhasil mencapai tingkat penguasaan yang diperlukan sebagai prasyarat bagi kelanjutan pada tingkat pelajaran berikutnya.
Dari keempat definisi tersebut, bahwa siswa yang diduga mengalami kesulitan belajar kalau yang bersangkutan tidak berhasil mencapai taraf kualifikasi hasil belajar tertentu.
Adapun diagnostik kesulitan belajar sebagai suatu proses upaya untuk memahami jenis dan karakteristik serta latar belakang kesulitan-kesulitan belajar dengan menghimpun dan mempergunakan berbagai data/informasi selengkap dan seobjektif mungkin sehingga memungkinkan untuk mengambil kesimpulan dan keputusan serta mencari alternatif kemungkinan pemecahannya.
Prosedur dan teknik diagnostik kesulitan belajar :
1.      Siapa Siswa yang mengalami gangguan?
2.      Di manakah kelemahan-kelemahan itu dapat dialokasikan?
3.      Mengapa kelemahan-kelemahan itu terjadi?
4.      Penyembuhan-penyembuhan apakah yang disarankan?
5.      Bagaimana kelemahan itu dapat dicegah?

Langkah yang akan ditempuh :
1.      Menentukan siswa yang akan di diagnosis (individu)
2.   Melihat indeks prestasi siswa dari nilai raport secara keseluruhan dan melihat peringkat kelas yang telah diraih oleh anak tersebut
Cek raport :
a. Nilai raport matematika semester 1 hingga semester 3.
Nilai ujian tengah semester, nilai tes unit, dan nilai tugas selama semester 4
3.     Mengambil data pribadi siswa : identitas pribadi, kondisi fisik dan kesehatan, potensi diri, hasil karya, status dan kondisi keluarga, status dirinya, dan kondisi kehidupannya sehari-hari (terlampir 4).
4.    Melakukan tes kepada anak : tes kepribadian, tes pendidikan (menggunakan rank), tes minat bakat, tes motivasi, tes hasil belajar
5.   Melakukan nontes kepada siswa : angket tertulis, otobiografi (masa kecilku, keadaan keluargaku, pengalaman masa kecilku, bersama orang-orang yang aku sayangi, hari-hari kelam dalam hidupku, cita-citaku di masa depan), dan wawancara yang bersifat non-direktif (membantu siswa dalam menyelesaikan masalahnya, dimana siswa sebagai subject dialah pemeran utamanya)
6.      Analisis data
7.      Ambil sebuah kesimpulan

No comments:

Post a Comment