Teknik Sponsorship setelah proposal masuk ke perusahaan.
1. Telepon perusahaan tersebut, dan pastikan proposal anda baik-baik saja. Soalnya terkadang proposal tersebut suka hilang tiba-tiba, bisa-bisa proposal itu ada di Jakarta. (dari pengalaman pribadi). Hal yang ditanyakan ketika berbincang dalam telekomunikasi (telepon) yaitu :
a. Berikan dulu penjelasan kalau kamu itu berasal dari kepanitiaan mana. Misal dari organisasi BEM.
b. setelah itu, pastikan kalau proposal kamu itu, memang benar keberadaannya pada perusahaan tersebut. Khawatir aja, karena proposal tersebut dah terlalu lama enggak kamu tanyain, proposal itu dah jadi usang-lah atau misalkan ampe tumbuh sarang laba-laba, hehe.
c. Tanyakan pula bagaimana kelanjutan dari proposal tersebut. Kalo-kalo proposal kamu itu ditolak atau proposal kamu itu diterima. Kamu kan tidak tahu, soalnya kamu harus menanyakan dengan pasti bagaimana kelanjutan proposal tersebut.
d. Ketika di awal, jangan lupa ngasih salam yah.
e. Kalo perlu minta ketemuan (kalo misalkan itu juga proposal kamu diterima)
2. Datang dengan persiapan yang matang. Baik dalam surat-surat yang harus dibawa, yaitu berupa surat pernyataan kerja sama atau MOU yang dibuat oleh kepanitiaan. Alangkah baiknya, surat tersebut dibawa di dalam map.
3. Pastikan diri anda dalam kondisi rapih, sehat, dan menguasai proposal tersebut. Penguasaan proposal sangat penting sekali, pengetahuan berkenaan dengan informasi kegiatan yang akan dilaksanakan, keunggulan dari kegiatan yang akan dilaksanakan, perlu diketahui oleh diri anda yang akan berhadapan langsung dengan pemutus keputusan dari pihak perusahaan.
4. Usahakan cukup berpengetahuan tentang perusahaan yang dikunjungi oleh diri anda.
Mohon maaf apabila bahasa yang saya gunakan, tidak konsisten, karena bagi saya menulis itu ibarat aliran darah yang terkadang cepat, melambat, maupun mengalir dengan tenang. Terima kasih. Semoga bermanfaat.
-Sang Generator-
No comments:
Post a Comment