Tuesday, November 22, 2011

tertawa di telinga kiri

Sebuah kejadian yang saya alami malam kemarin (21 November 2011), sekitar pukul 23:50. saya terbangun dari tidur yang pendek. Memang, ketika itu saya tidur pada pukul 23.15 karena habis nonton bola antara Indonesia dan Malaysia, walaupun Indonesia mengalami kekalahan.
Ketika bangun, entah kenapa mata saya tiba-tiba terbuka dan langsung terpikir, auditorium FPTK UPI di lantai 4. Memang, hari minggu kemarin saya sehabis darisana. Karena ada pelaksanaan final GMM (salah satu program kerja BEM Himatika ‘Identika’ UPI).
Saat berpikir dan membayangkan auditorium tersebut, saya serasa melihat ada sesosok wanita. Pikiran tentang ini pun, berlangsung dengan sangat cepat layaknya motor dalam kecepatan tinggi. Yang membuat saya tidak habis pikir, adalah pikiran yang sedang saya alami ketika itu membuat sebuah hirarki yang memiliki korelasi terhadap kejadian-kejadian.
Saya sadar, bahwa saya sedang tidak berada disana, karena saya sedang berada diatas kasur pada malam itu. Tiba-tiba saja, tubuh saya tidak bisa digerakkan, untuk berbicara pun sulit. ‘loh ini kenapa?  Apakah ini ereup-ereup (dalam istilah sunda, dalam istilah Indonesia saya kurang tahu)’ saya mencoba bertanya-tanya dalam diri yang tak mampu bersuara.
Memang, beberapa kali saya pernah mengalami kejadian ini. Namun, yang membedakan diantara kejadian lainnya. Yaitu terdengar suara tertawa wanita di telinga kiri saya, dengan suara ‘hihihihi’. Dan itu berlangsung cukup lama.
‘Allah Allah Allah’, saya terus mencoba mengatakan lafadz Allah ketika mendengar suara tersebut. Namun tetap saja, bibir terasa amat berat untuk digerakkan. Tapi saya tidak putus semangat, saya terus melafalkan lafadz Allah di dalam hati dibarengi dengan mencoba untuk menggerakkan seluruh badan.
Karena sulit untuk menggerakkan secara keseluruhan, gerakkan yang pertama kali saya lakukan adalah memalingkan wajah saya ke arah kanan. Memang sangat berat sekali, tapi saya harus bisa mencobanya. Dan Alhamdulillah, berkat rahmat Allah. Saya mampu menggerakkan kepala saya, dan saya katakan ‘Allah’. Itulah lafadz yang pertama kali saya lafalkan.
Ternyata, ketika saya tidur. Kepala saya berada di arah timur dan kaki saya berada di arah barat, dan sebelum tidur saya tidak membaca doa sebelum tidur. Pada pukul 00:00, saya kembali melanjutkan tidur yang sempat terpotong, dengan membalikkan arah tidur saya (kepala di sebelah barat dan kaki di sebelah tidur) dan tidak lupa juga untuk membaca doa sebelum tidur.
semoga bisa diambil hikmahnya atas kejadian yang telah saya alami, alhamdulillah, wassalam.

No comments:

Post a Comment