Thursday, November 17, 2011

Gambaran manusia akhir zaman I

dalam pesan-pesan yang disampaikan oleh orang shaleh, pada kitab Riyadush shalihin, dikaji oleh Ustadz H. Dedi, pimpinan pondok pesantren Fathussalam Al-Mubarak di jalan Budi.
ada 5 gambaran manusia akhir zaman,
yang pertama, orang lebih mencintai dunia dan orang melupakan akhirat.
inilah kehidupan yang sudah terjadi pada saat ini, orientasi hidup manusia sudah menjadi materialisme, padahal sesungguhnya orientasi hidup manusia itu adalah untuk beribadah. sudah semakin banyak juga orang yang terus menerus bekerja untuk mencari uang, namun ternyata orang tersebut melupakan kehidupan akhiratnya.
sudah sadarkah kita, bahwa ada kehidupan setelah kehidupan di dunia ini?
sadarkah kita, bahwa suatu hari nanti kita akan berada di alam yang berbeda?
tentu saja kesadaran bukan datang dari pemikiran yang panjang, namun hadir dari hati yang terdalam. semuanya perlu bimbingan dari Allah, semuanya perlu rahmat dari Allah SWT.
oleh karena itu, semoga kita tidak pernah putus dari rahmat Allah, amin.
yang kedua, orang lebih mencintai kehidupannya, dan orang melupakan kematian.
sudah sepantasnya kita takut akan kematian, sudah seharusnya kita terus ingat mati. ketika kita ingat hal tersebut, sudah bisa dipastikan hidup kita ini, akan terjaga dari perbuatan makshiat, perbuatan dzalim, dan perbuatan sia-sia. hal ini bisa terjadi, karena timbul kesadaran dari hati terdalam, bahwa hidup ini akan dipertanggungjawabkan dihadapan Allah SWT.
orang yang mencintai kehidupan, dia hidup hanya untuk hidup di dunia saja. ini lah yang harus kita benahi, ini lah yang harus kita perbaiki. kematian itu sebagai gerbang menuju kehidupan yang sesungguhnya.
ketika kematian kan mengahampiri kita, akan dihadirkan malaikat pencabut nyawa. sosok malaikat yang kan menghampiri kita, bergantung amal perbuatan yang telah kita lakukan di muka bumi ini. namun berharaplah dengan keimanan yang benar kepada Allah, 'matikanlah dalam keadaan yang baik' artinya kita mati dalam keimanan kepada Allah, kita mati dalam keadaan bertauhid kepada Allah, seungguhnya Allah yang mampu menolong kita dalam kedaan-keadaaan sempit.
yang ketiga, orang lebih mencintai bangunan-bangunan yang bertingkat dan orang melupakan kuburannya.
saat ini, ketika diberikan sebidang tanah. pikiran secara otomatis akan memikirkan, 'tanah ini akan dibangun rumah atau toko y?'. atau pun yang lainnya. pernahkah kita memikirkan ketika melihat sebidang tanah, hati kecil kita berkata 'layakkah tanah ini sebagai kediamanku yang terkahir di muka bumi ini (kuburan)?'. mulailah kita memikirkan hal tersebut. seperti pesan-pesan sebelumnya, bahwa haruslah kita ingat kematian, agar ada control dalam hidup ini.
sebelum kita pergi ke akhirat nanti, sebelum sangsakala hari akhir diterompahkan, kehidupan kita berada di alam kubur. dan senantiasa kita kan ditanya oleh kedua malaikat penanya dia alam kubur. ketika pertanyaan tersebut akan ditanyakan kepada kita, sesungguhnya mulut kita terkunci, dan yang mampu mejawab adalah amalan yang telah kita perbuat di muka bumi. tangan, kaki, dan anggota tubuh kita menjadi saksi, semoga kita senantiasa berbuat amal Shaleh di muka bumi ini, berdoalah kepada Allah, agar Allah terus memberikan bimbingan kepada kita di muka bumi ini. agar Allah menunjukkan jalan yang lurus, yang senantiasa Allah ridhoi, amin.
Allah telah mengingatkan kita dalam Al-Qur'an, ('Abasa 80:34-42).
ayat tersebut, menggambarkan kehidupan di akhirat nanti. 
bahwa ketika di akhirat nanti kita lari dari saudara kita, 
kita lari dari ibu dan bapak kita,
kita lari dari anak dan istri kita,
karena ketika itu, kita disibukkan dengan dengan urusan masing-masing,
gambaran orang-orang yang mempunyai amalan shaleh, akan terlihat dari wajahnya yang berseri-seri, dan senantiasa tertawa riang gembira. namun sebaliknya, orang-orang yang mempunyai amalan salah, berwajah suram, tertutup oleh kegelapan yang kelam, karena mereka adalah orang-orang kafir yang durhaka dalam kehidupannya.
untuk pesan keempat dan kelima akan dibahas, pada pertemuan berikutnya, semoga memberikan manfaat khususnya kepada penulis dan umumnya kepada yang membacanya, sudah seharusnya sesama orang mu'min harus saling mengingatkan dalam kebaikan dan kebenaran, karena penulis sendiri tidak akan terlepas dari yang namanya khilaf dan kesalahan. apabila penulis sedang khilaf, mohon diingatkan. apabila ada kesalahan dari penulis mohon diingatkan. terima kasih banyak.
wassalam.

No comments:

Post a Comment